Pencatatan Keuangan Usaha


 A. PERSIAPAN PENCATATAN KEUANGAN USAHA

Mengatur keuangan melalui pencatatan penting dilakukan terutama bagi yang melakukan usaha meski masih skala kecil. Pahami cara membuat pembukuan keuangan usaha kecil yang UMKM wajib mengetahuinya untuk kelancaran usaha.

1. penyusunan Laporan Arus Kas.

Arus kas merupakan arus masuk dan keluarnya sejumlah kas ataupun setara kas. Dalam menjalankan sebuah bisnis, arus kas adalah hal penting yang harus diperhatikan. Menurut studi yang dilakukan Jessie Hargen dari U.S. Bank, terdapat 82% bisnis gagal karena buruknya manajemen arus kas.

Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan arus kas sebuah bisnis, yaitu:

 A. Menambah umur piutang 

 B. Menambah umur utang 

C. Mengurangi umur persediaan.

Laporan arus kas memiliki berbagai manfaat bagi usaha dan bagi banyak pihak yang membutuhkan informasi dari laporan tersebut, seperti para investor, kreditur, dan pihak-pihak lain.

Beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut:

Laporan Arus Kas dapat memberikan informasi mengenai kemampuan suatu usaha dalam menghasilkan arus kas di masa depan.

Dari informasi laporan keuangan arus kas, dapat dilihat seberapa besar kemampuan  sebuah usaha dalam membayar dan memenuhi kewajibannya, seperti membayar gaji karyawan.

Dengan adanya data mengenai kas masuk dan keluar, laba bersih dapat diketahui sehingga keberhasilan suatu usaha dapat diukur dengan jelas.

Laporan keuangan arus kas dapat menggambarkan masa depan atau perkembangan suatu usaha di masa yang akan datang.


# Pencatatan Liabilitas dan Ekuitas

Liabilitas secara sederhana dapat didefinisikan sebagai kewajiban kepada pihak diluar usaha, sedangkan ekuitas adalah kewajiban terhadap pemilik usaha.

Pengertian dan jenis liabilitas.

Liabilitas adalah pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul di masa yang akan datang. Liabilitas timbul karena adanya kewajiban-kewajiban pada masa sekarang yang akan dipenuhi dengan memindahkan asset atau memberikan jasa kepada pihak lain di masa mendatang sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang sudah lalu.

Adapun jenis-jenis utang adalah sebagai berikut:

1.Liabilitas Lancar

Liabilitas lancer atau liabilitas jangka pendek adalah kewajiban yang pelunasannya akan memerlukan penggunaan sumber-sumber yang digolongkan dalam asset lancer atau dengan menimbulkan kewajiban baru. Kelompok liabilitas lancar adalah sebagai berikut:

Utang dagang

Yaitu utang yang timbul dari pembelian barang dagang atau jasa.

Utang wesel

Yaitu utang yang memakai bukti-bukti tertulis berupa kesanggupan untuk membayar pada tanggal tertentu.


Taksiran utang pajak

Yaitu jumlah pajak penghasilan yang diperkirakan untuk laba periode tertentu.

Utang biaya.

Yaitu biaya yang sudah menjadi beban, tetapi belum dibayar. Contohnya: adalah utang gaji, utang bunga.

Utang-utang lain

Utang yang akan dibayarkan dalam waktu 12 bulan. Dalam kelompok ini biasanya hanya dimasukan utang-utang yang pelunasannya akan menggunakan sumber-sumber dari asset lancar.

Liabilitas yang tidak dilunasi dari asset lancet tidak termasuk dalam kelompok ini.

Contohnya, utang Obligasi yang sudah jatuh tempo dan akan dibayar dari dana pelunasan obligasi. Utang Obligasi ini tidak termasuk dalam liabilitas lancar.

2. Liabilitas Jangka Panjang

Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang pelunasannya tidak menggunakan sumber-sumber yang digolongkan sebagai asset lancar, seperti utang obligasi, utang wesel jangka panjang, dan utang-utang lain yang sifatnya sama. Bagian dari utang jangka panjang  yang jatuh tempo dan akan di lunasi dalam jangka waktu 12 bulan dan menggunakan sumber-sumber asset lancar akan dilaporkan dalam kelompok utang lancar.

  3. Liabilitas lain

Liabilitas yang tidak dapat dilaporkan dalam jenis-jenis yang telah disebutkan sebelumnya, dilaporkan dalam kelompok liabilitas lain.

Contohnya utang obligasi yang akan jatuh tempo, tetapi  akan dilunasi dari dana pelunasan obligasi.

Contoh lainnya adalah utang jangka  panjang kepada pejabat usaha atau kepada anak usaha.

Contoh lainnya adalah liabilitas yang mungkin timbul karena aktivitas di masa yang lalu atau disebut dengan liabilitas yang belum pasti (contingent liability). Liabilitas jenis ini dilaporkan dalam laporan posisi keuangan dengan cara melampirkan catatan kaki (footnotes). Contohnya adalah piutang wesel didiskontokan, sengketa hokum, pajak dan beban-beban lain yang belum pasti, serta garansi-garansi yang diberikan.

Pengertian Ekuitas

Ekuitas adalah hak milik sisa dalam asset usaha yang tersisa sesudah dikurangi liabilitas. Dalam usaha perseorangan, ekuitas ditunjukkan dalam satu rekening yang diberi nama ekuitas.

Dalam usaha yang berbentuk firma, ekuitas ditunjukkan dalam rekening ekuitas tiap-tiap anggota. Sementara itu dalam usaha yang berbentuk perseroan, ekuitas ditunjukkan dengan rekening ekuitas yang terdiri atas beberapa elemen sebagai berikut:

Modal disetor

Modal disetor adalah jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham, yang biasanya dibagi dalam kelompok berikut:

Modal saham.

Yaitu jumlah nominal saham yang beredar.

Agio/disagio saham.

Yaitu selisih antara setoran pemegang saham dan nilai nominal saham.

Agio adalah selisih di atas nominal, sedangkan disagio adalah selisih di bawah nominal.

Cara pencatatan untuk agio di laporan posisi keuangan adalah ditambahkan pada modal saham beredar, sedangkan disagio dikurangkan.

Laba tidak dibagi

Laba tidak dibagi merupakan modal yang berasal dari dalam usaha, yaitu kumpulan laba atau rugi sampai saat tertentu sesudah dikurangi dividen yang dibagi dan jumlah yang dipindahkan rekening modal.


Modal Penilaian Kembali

Jika diadakan penilaian kembali terhadap aktiva-aktiva usaha, selisih antara nilai buku lama dan nilai buku yang baru dicatat sebagai modal penilaian kembali. Dalam neraca , modal penilaian kembali dilaporkan dalam kelompok ekuitas dan dijumlahkan dengan elemen-elemen ekuitas yang lain.


Modal sumbangan

Modal sumbangan timbul apabila usaha memperoleh asset yang berasal dari sumbangan. Aset yang diterima akan dicatat dalam rekening asset dengan cara yang biasa dan diimbangi dengan pencatatan dalam rekening modal sumbangan. Pencatatan modal sumbangan di laporan posisi keuangan dilaporkan dalam kelompok ekuitas dan dijumlahkan dengan elemen-elemen ekuitas yang lain.


Modal lain-lain

Modal lain-lain adalah ekuitas usaha yang tidak dapat dimasukkan dalam salah satu kelompok ekuitas yang telah dibahas sebelumnya. Secara akuntansi manual, jurnal pencatatan ekuitas dari pinjaman/utang yang harus terjadi adalah sebagai berikut:

Kas xxxx - (Debet)

Utang       -      xxxx           (Kredit)

Adapun jurnal yang terjadi apabila ekuitas berasal dari pemilik usaha (bukan utang) adalah sebagai berikut:

Kas xxxx --      (DEBET)

Modal    --      xxxx    ( KREDIT)

Pencatatan Piutang.

Menurut Mulyadi (2002: 87), piutang usaha adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal usaha. Pendapatan senada dikemukakan oleh Simamora (2002:228). 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu Priya Rambut Dawa

Tulusing Rasa

Lirik lagu Jago Kluruk